Review

Wednesday, July 19, 2017

Kecanggihan Teknologi Membuat Berkendara Bersama Mobil Impian Bukan Sekedar Mimpi Belaka


Saya adalah salah satu dari beberapa orang yang sangat menikmati waktu saya saat berkendara. Bagi saya, duduk di dalam sebuah mobil yang nyaman, mendengarkan lagu kesukaan, dan memerhatikan jalan raya sekitar adalah sesuatu yang sangat menyenangkan dan – anehnya – menenangkan. Saya mencintai waktu-waktu saya di dalam mobil. Saya mendapatkan kenyamanan dan ketenangan yang bahkan tidak bisa saya dapatkan ketika saya duduk di sebuah kafe bernuansa rumahan dan beraroma kopi hangat. Jika disuruh memilih diantara pergi ke kafe atau duduk di mobil dan berkendara tanpa tujuan, maka saya akan memilih opsi yang kedua.

Oleh karena itu saya selalu bermimpi memiliki mobil yang dapat menjadi “teman baik” saya. Mobil yang bukan hanya menjadi moda transportasi saja, tapi juga “suaka pribadi” saya, tempat dimana saya dapat menghilangkan penat dan memperoleh kebahagiaan. Beruntung bagi saya, di zaman sekarang ini industri otomotif dunia menawarkan beragam pilihan mobil yang dilengkapi dengan teknologi dan kecanggihan yang mutakhir. Hal-hal yang dulunya hanya ada di bayangan manusia ketika berandai-andai soal mobil impian mereka, sekarang sudah terwujud dan sering dipamerkan di acara-acara pameran mobil ternama, seperti pameran mobil “Gaikindo Indonesian International Auto Show,” misalnya.

Ketika membaca artikel mengenai pameran mobil, saya selalu takjub melihat mobil-mobil yang “dijajakan” di acara tersebut. Saya sadar kalau teknologi sekarang sudah semakin canggih dan manusia pun semakin pintar dan hebat mengutak-atik moda transportasi darat tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa canggih dan mewah.

Ketika melihat mobil yang “mejeng” di acara pameran mobil, saya sadar ada beberapa teknologi mobil impian saya yang ternyata sudah bukan menjadi impian belaka lagi. Teknologi yang tadinya hanya berada di “mimpi” itu, sekarang sudah dapat dilihat secara langsung di acara pameran mobil tersebut.

Sebut saja mobil Honda Clarity Fuel Cell yang sempat dipamerkan pada gelaran pameran mobil Gaikindo Indonesian International Auto Show tahun 2016 lalu. Mobil yang diboyong oleh pabrikan Jepang Honda ini menjadi mobil sedan pertama di dunia yang berbahan bakar hidrogen fuel cell dan sangat ramah lingkungan. Dilengkapi dengan teknologi Fuel Cell Vehicle (FCV), kendaraan ramah lingkungan ini hanya menghasilkan uap air tanpa menghasilkan karbon dioksida (CO2) sama sekali. Keren, bukan?

foto credit: insideevs.com

Bagi penduduk Jakarta, seperti saya, yang sudah sumpek dengan udara panas dan pencemaran udara di ibukota, mobil yang ramah lingkungan adalah “teman” yang tepat untuk berkendara dan membantu mengurangi polusi udara di Jakarta.

Teknologi mobil impian saya yang lain adalah teknologi piloted parking system atau self-parking. Teknologi parkir valet otomatis ini sangat saya impikan ketika saya harus bergulat dengan sulitnya mencari lahan parkir kosong dan waktu yang mepet. Menemukan lahan parkir kosong memang bukan hal yang sulit – seharusnya. Tapi, saya seringkali menganggap kegiatan tersebut sebagai kegiatan yang menguras otak – dan emosi. Ketika pergi ke pusat perbelanjaan di hari libur atau akhir pekan, jangan harap bisa mendapatkan tempat parkir kosong dengan mudah. Saya seringkali harus berputar-putar di tempat parkir hanya untuk menemukan lahan kosong untuk “mengistirahatkan” mobil saya.

foto credit: cronyos.com
  
Impian saya adalah dengan adanya teknologi piloted parking system, saya dapat menghemat waktu saya dan membiarkan si mobil mencari tempatnya sendiri dan mematikan mesin secara otomatis setelah parkir. Sistem dari teknologi ini kemudian dapat mengirimkan pesan kepada telepon genggam saya mengenai kondisi mobil yang telah terparkir. Ciamik sekali.

Selain kedua teknologi di atas, saya punya impian untuk memiliki mobil yang dilengkapi oleh teknologi Head Up Display. Sebagai penikmat film dan drama, saya suka iri dengan mobil-mobil yang dilengkapi teknologi canggih dan digunakan oleh karakter-karakter dalam film dan drama tersebut. Salah satu teknologi yang paling membuat saya iri ya teknologi Head Up Display tersebut. Teknologi yang memungkinkan pengendara melihat informasi mengenai jarak, fuel meter, dan banyak lagi melalui kaca di atas dashboard ini sungguh memmbuat saya takjub. Rasanya seperti melihat sesuatu yang sering disuguhkan di film-film sci-fi. Memukau.

foto credit: viva.co.id

Dengan kemajuan teknologi saat ini, saya percaya saya tidak harus menunggu waktu lama untuk berkendara dengan mobil yang dilengkapi teknologi impian saya. Semoga dengan kehadiran acara pameran mobil, seperti Gaikindo Indonesian International Auto Show yang akan kembali diadakan di bulan Agustus ini, industri otomotif Indonesia dapat semakin maju dan tidak kalah saing dengan industri otomotif luar, sehingga orang-orang seperti saya – yang selalu berandai-andai mengendarai mobil dengan teknologi impian – dapat berterima kasih pada industri otomotif dalam negeri yang dapat membuat hidup di masa mendatang lebih indah dari sekarang.  




Friday, January 20, 2017

[K-Drama Quotes] Age of Youth’s Most Memorable Quotes

  
"I thought that I was the only one who was holding back. I thought that I was the only one who felt uncomfortable at times. I thought I was the only one who was being wary of others. I thought that it would be of no use, even if I did say something. I was scared that I would be hated if I did say something. I assumed that they'd laugh at me. In that way, I assumed that other people were completely different from me. I thought that they were ruder than me, and more reckless that I am. I thought that they wouldn't care. I was being arrogant. Others are just like me. Other people are people, just like I am. They feel as uncomfortable as I do, and hesitate, just like I do. There are plenty of people who are as nice as I am." - Yoo Eun Jae

 "There are two kinds of secrets. Secrets that you can tell, and secrets that you can't tell." - Yoo Eun Jae

 "Lies may be similar to makeup. Just like one puts on makeup to hide their naked face, people use lies to hide the truth. I tell more and more lies as my makeup gets thicker. Since when did I start feeling that going with no makeup on was embarrassing? Since when did I become so ashamed of the truth? Yeah. The truth is pathetic, sad, and pitiful, just like that. Because it's truly painful when your earnestness is rejected by someone else.- Jung Ye Eun
 
"There was once a time when I longed to be special. I believed that I had a special fate in store for me and that my life would be different than that of others. I told myself that I wouldn't end up becoming average, no matter what. To be average means to be comfortable. To be average means to not catch anyone's eye. To be average means to be boring. To tell me then that I was average was a direct insult. Yeah. I'm going to work at a company. I’m going to try my damnedest, just to become average." - Yoon Jin Myung

 "Everyone has their own circumstances to deal with. And until you know the circumstances they're in, you can't tell people how to live their lives." – Song Ji Won

 "Is life just a series of obstacles to endure, for you?" - Park Jae Wan

Monday, January 16, 2017

[K-Food Review] Bing Go Pondok Indah Mall



A brand new section!

Masih belum jauh dari “inti” blog ini, which is apapun itu yang berhubungan dengan Korea, I will start to post reviews on a number of Korean restaurants, snacks, hence Korean food yang bisa dikunjungi atau didapatkan di Indonesia. Dan entry ini adalah entry yang pertama dari topik tersebut.


Jadi, beberapa waktu lalu gue mencoba mencicipi makanan yang ada di Bing Go Pondok Indah Mall. Berada di lantai 2 Pondok Indah Mall 1, sebelah Uniqlo percis, gue sendiri mengunjungi tempat ini berdasarkan info yang gue dapat di Zomato. Ceritanya gue dan teman gue lagi pengen makan masakan Korea dan karena berdasarkan “data” Zomato di PIM itu hanya ada Bing Go ini yang harganya affordable untuk korea-korea-an, maka kita pun memutuskan untuk makan disini.


First impression, tempatnya bagus, tapi terbuka, sangat terbuka malah, jadi gue tidak merekomendasikan tempat ini buat kalian yang mau menghabiskan waktu lama-lama sendirian bersama laptop atau novel kesayangan. Tapi kalau cuma mau kumpul-kumpul cyantik sambil copy-mengcopy drama korea atau variety show terbaru, boleh lah.


Oh, dan dari segi seorang fangirl, gue cukup senang dengan ambience Bing Go, karena sepanjang gue menghabiskan waktu disana ada musik-musik K-Pop dari acara Music Bank yang ditayangkan lewat dua TV LED yang digantung di sisi kanan dan kiri resto.

Soal makanan, gue saat itu memesan Chicken Bulgogi Japchae DupBab dan Plain Yoghurt sedangkan teman gue memesan Kimbap (gue lupa yang mana jenis-nya) dan Blubeberry Yoghurt.

Pesanan gue datang ga lama setelah memesan. Agak terkejut dengan bentuk nyata dari makanan yang gue pesan, karena makanan tersebut dihidangkan di mangkuk yang cukup kecil kalau menurut gue. Mungkin karena mangkuknya yang terlalu kecil, jadi japchae-nya nempel-nempel gitu dan sedikit susah untuk diciduk.



Soal rasa, enak, tapii agak sedikit mengecewakan, karena gue pikr setelah liat menunya (yang ada gambar cabe-nya), makanan ini akan sedikit pedas dan berwarna merah. Nyatanya ga ada merahnya dan ga pedas sama sekali. Tapi selain itu rasanya enak kok, buktinya habis juga gue makan.

Yang gue suka adalah Plain Yoghurt-nya. ENAK BANGET. Beneran enak. Asem manisnya pas.

Plain Yoghurt, Nae Favorite :9

Teman gue sore itu sepertinya tidak berjodoh dengan Bing Go, karena pesanannya belum datang juga setelah menunggu sekitar hampir 45 menit! Padahall pada saat memesan, waitress-nya bilang ada bahan makanan yang masih sedang diambil dan makanan baru bisa dihidangkan setelah 15 menit. Teman gue setuju aja karena memang dipikirnya beneran 15 menit, tapi ternyata itu semua fana. Kita udah beberapa kali nanya berapa lama lagi itu makanan bisa hadir di meja kita, tapi mba-nya selalu bilang 15 menit, 15 menit. Girl, please jangan jadi PHP.  

Alhasil, teman gue memutuskan untuk mengganti pesanannya dengan Tteokbokki.


Tteokbokki datang tak lama setelah itu dan rasanya o-kay. Engga ga enak, engga enak juga. Biasa aja. Mungkin karena efek udah kesel nunggu lama kali ya, jadi rasanya terasa biasa aja.

So, from a fangirl’s perspective, rating gue untuk tempat ini adalah C.